Angin spoi tangisi sang surya
kala senja hendak beranjak
engkau berlari mengejar
mendekap
kala aku hendak pergi
Aku terperangah tak mengelak
biarkan rasa itu terus berpacu…
berpacu dalam dunia
angan dan cinta
Engkau berucap dalam kegagapan
engkau menangis dalam kebahagiaan
kebahagiaan berona cinta
Seketika rumput bergoyang
walau sesaat angin bersiul
aku larut dala angan
Ku belai rambutmu yang lurus
kuelus wajahmu yang bersih
sambil bercerita kisah romantis
tengku Umar dan Cut Nyadin
Makin lama aku bercerita
makin larut dalam angan
makin dekat wajah kita
Perlahan kau dekatkan
bibir merah jambumu
makin merangsang
makin cepat pula detak jantung kita
Sesaat bibirmu menyentuh bibirku
saat itu pula aku terjaga dari tidurku
kala senja hendak beranjak
engkau berlari mengejar
mendekap
kala aku hendak pergi
Aku terperangah tak mengelak
biarkan rasa itu terus berpacu…
berpacu dalam dunia
angan dan cinta
Engkau berucap dalam kegagapan
engkau menangis dalam kebahagiaan
kebahagiaan berona cinta
Seketika rumput bergoyang
walau sesaat angin bersiul
aku larut dala angan
Ku belai rambutmu yang lurus
kuelus wajahmu yang bersih
sambil bercerita kisah romantis
tengku Umar dan Cut Nyadin
Makin lama aku bercerita
makin larut dalam angan
makin dekat wajah kita
Perlahan kau dekatkan
bibir merah jambumu
makin merangsang
makin cepat pula detak jantung kita
Sesaat bibirmu menyentuh bibirku
saat itu pula aku terjaga dari tidurku
Diposkan oleh richi anyan di Sabtu, Februari 12, 2011