Oleh: Richi Anyan
“Menulis
adalah perjalanan ke dunia lain.”
Adaptation
“Kunci
menulis adalah…menulis, bukan berpikir.”
Finding
Forester
“Aku
berpikir, maka aku ada.”
Rene
Descartes
Menulis
adalah sebuah perjalanan.
Menulis adalah
bukan hal yang besar/ sulit. Ia adalah hal yang mudah. Tapi bukan pula hal yang
tidak sulit dilakukan. Menulis adalah menyurahkan apa yang ada dalam pikiran
kita. Ketika pikiran sudah penuh dengan ide, maka menulis akan mengalir begitu
saja. Menulis butuh bukti nyata, bukan sekadar omong kosong. Butuh praktek dan
latihan yang terus-menerus. Konsisten. Ajeg. Ini bukan pekerjaan yang
sekali jadi. Butuh proses tanpa henti. Konsisten. Kontinu.
Banyak orang
memilih menjadi penulis. Karena banyak sebab. Karena menulis adalah hobi.
Karena menulis adalah pekerjaan. Karena menulis adalah panggilan jiwa, dan lain
sebagainya.
Banyak orang
yang bisa makmur dengan menulis, tak jarang pula yang sebaliknya. Banyak orang
yang sanggup menulis selama empat sampai tujuh jam sehari. Tak jarang pula yang
sebaliknya. Banyak penulis sukses, tak jarang pula yang gagal.
Namun yang patut
kita lihat bukan kegagalan dalam menulisnya, melainkan sebuah proses. Proses
menulis. Proses yang berkelanjutan. Tanpa henti, tanpa putus asa. Semangat yang
terus terjaga untuk tetap menulis. Seseorang yang sedang belajar berenang tentu
tidak langsung dapat berenang. Ada proses di sana. Karena ketekunan berlatih
renang, maka ia dapat berenang dengan baik. Tanpa tenggelam, tanpa ada
kesalahan. Begitu pula dengan menulis. Ada proses yang melatar belakangi
‘kemampuan’ dan ‘kebisaan’ menulis. Nah, proses tersebutlah yang harus kita
lewati agar menjadi penulis handal. Latihan dan latihan. Menulis dan menulis.
Bentuk
Penulisan Berita
Ada beberapa jenis dan bentuk tulisan yang patut kita ketahui sebelum
beranjak menulis. Ini guna kita mengetahui tulisan seperti apakah yang akan
kita tulis. Kita bisa lihat dalam tabel seperti ini;
Straight News
Straight news atau sering juga disebut berita langsung
merupakan bentuk penulisan berita yang paling sederhana. Pasalnya, hanya dengan
menyajikan unsur 4 W (what, who, when, where) maka tulisan tersebut bisa
langsung menjadi berita. Namun bukan berarti straight news menafikan unsur why
dan how. Karena itu bentuk penyajiannya pun juga diatur sedemikian rupa,
sehingga khalayak pembaca bisa mengetahui pesan utama yang terkandung dalam
berita itu tanpa perlu membaca seluruh isi berita. Pola penulisan straight news
sering dipakai oleh media-media massa yang punya masa edar harian. Selanjutnya
untuk media-media massa yang terbit berkala lebih banyak memakai pola penulisan
features, depht news (indepht reporting maupun investigative reporting).
Permasalahannya
sekarang fakta yang bagaimana yang biasanya ditulis dengan bentuk straight
news. Tidak semua fakta bisa ditulis dalam bentuk straight news. Karena straght
news sangat terikat dengan unsur kebaruan (aktualita). Maka suatu fakta itu
ditulis dengan bentuk straight news bila;
1.
informasi/berita tentang
peristiwa dan bukan fenomena ataupun kasus. Artinya kejadian yang hanya sekali
itu saja terjadi. Bukan kejadian yang terjadi secara berkelanjutan. Misalnya
kecelakaan lalu lintas, kejahatan, pergantian pejabat negara, dsb.
2.
Informasi/berita itu penting
untuk segera diketahui khalayak.
3.
Baru (aktual)
Karakteristik
Straight News
Dalam artian teras berita (lead) berupa summary lead, artianya unsur
berita what (apa), who (siapa), where (dimana), when (kapan) diletakkan dalam
lead. Sedang unsur how dan why diletakkan dalam tubuh berita (news body), bila
dimungkinkan juga menyajikan fakta-fakta tambahan yang dianggap perlu, sehingga
kalau dipandang perlu untuk di ‘cut’ maka tidak akan mempengaruhi isi berita.
2. Deskripsinya
lugas, hanya mengemukakan fakta-fakta yang perlu untuk kejelasan berita.
3. Irama atau
lenggang cerita terkesan terburu-buru.
Depth News
Tulisan ini lazim disebut ‘laporan mendalam’, digunakan untuk
menuliskan permasalahan (yang penting dan menarik) secara lebih lengkap,
bersifat mendalam dan analitis, dimensinya lebih luas. Yang dijadikan berita
biasanya suatu kasus ataupun fenomena. Laporan ini ditulis berdasar hasil
liputan terencana, dan membutuhkan waktu panjang. Karena merupakan hasil
liputan terencana, maka diperlukan persiapan yang matang, sehingga dalam
penulisan in-depht reporting ini
dibutuhkan out line sebagai kerangka acuan dalam penggalian data
sampai analisa data.
Dalam depht news materi penulisan berita penekanannya pada unsur how
(bagaimana) dan why (mengapa). Mencari dan memaparkan jawaban how dan why
secara lebih rinci dan banyak dimensi.
Karakteristik Depth News
1.
Strukturnya balok tegak.
2.
Deskripsinya analitis, banyak
mengungkapkan fakta-fakta penting dan pendukung untuk kejelasan berita.
3.
lenggang cerita mengikat (berkesinambungan)
antara paragraf sebelum dan sesudahnya.
4.
Lebih mendalam dalam
menguraikan fakta.
Pembuatan Perencanaan Liputan (Outline)
Karena pemberitaan model depht-news lebih
menekankan pada unsur why dan how, maka dibutuhkan kedalaman dalam mengurai
suatu realitas. Supaya dalam penguraian realitas tidak terjadi
pembiasan/pelebaran, dalam artian tetap fokus dalam mengurai suatu realitas,
maka amat dibutuhkan kerangka (outline) sebagai acuan dalam mengurai realitas,
mulai dari pengumpulan/penggalian data sampai penganalisaan data, sebelum
dijadikan tulisan.
Adapun dalam pembuatan out-line, kita
tidak kosong terhadap realitas (kasus atau fenomena) yang akan diurai.
Pengetahuan awal tentang fenomena yang akan diurai akan sangat membantu dalam
pembacaan fenomena tersebut. Karena tidak mungkin seluruh uraian fenomena
disajikan dalam tulisan, maka dalam out-line ditentukan sisi mana (angle) yang
akan diurai dan disajikan secara mendalam.
Adapun angle
dimaksudkan sebagai penentu batasan-batasan fenomena yang akan diurai sehingga
dalam mengurai dan menganalisa sebuah fenomena tetap terfokus pada batasan yang
direncanakan dan tidak melebar kemana-mana yang hanya akan menjadikan pembiasan
dalam penguraian dan penganalisaan.
Sebagai kerangka
acuan dalam liputan mendalam out-line juga memuat perencanaan (ketentuan)
data-data yang akan dicari. Dan untuk data yang direncanakan melalui wawancara,
ditetukan pula poin-poin pertanyaan (drafting) secara garis besarnya.
Feature
Ini lazim disebut ‘berita kisah’ atau
cerita pendek non-fiksi. Dikatakan non-fiksi karena tetap berdasarka pada
fakta. Feature juga sering disebut sebagai berita ringan (soft news) karena
gaya penulisannya indah memikat, naratif, prosais, imajinatif, dan bahasanya
lugas.
Biasanya feature ini mengungkapkan suatu peristiwa (realita sosial)
yang biasanya tidak terlalu menjadi perhatian publik dan isinya lebih
menekankan pada sisi human interest (menarik minat dan perasaan khalayak
pembaca). Model features dalam penulisan berita tidak terikat aktualitas.
Namun dalam menulis dengan model features dibutuhkan kepekaan dan
ketajaman menangkap fenomena dalam realitas sosial melalui pengamatan dan
wawancara yang mendalam, serta riset dokumentasi yang cermat.
Ragam features
- Historical features
Menceritakan kejadian-kejadian yang menonjol pada waktu yang telah
lewat, namun masih tetap mempunyai nilai human interest.
- Profile features
Mengemukakan pengalaman pribadi seorang atau kelompok. Khalayak
pembaca bisa mengetahui sepak terjang tokoh tersebut, motivasinya, wawasannya,
kerangka berpikirnya. Dan dikemas seolah-olah ‘kisah pengakuan diri’ dari orang
yangbersangkutan.
- Adventures features
Menyajikan kejadian unik dan menarik yang dialami seseorang atau
kelompok dalam perjalanan ke suatu daerah tertentu, baik tentang alam maupun
masyarakat.
- Trend features
Mengungkapkan kisah tentang kehidupan sekelompok anak manusia
ataupun perubahan gaya hidupnya dalam proses transformasi sosial.
- Seasonal features
Mengisahkan aspek baru dari suatu peristiwa teragenda, seperti saat
lebaran, natal, peringatan hari lahir tokoh nasional dan sebagainya.
- How-to-do-it features
Mengungkapkan bagaimana suatu perbuatan atau kegiatan dilakukan,
seperti tulisan tentang pemanfaatan daun sereh sebagai obat keluarga atau
bagaimana cara menghapuskan virus komputer.
- Explanatory/Backgrounder features
mengisahkan sesuatu yang terjadi dibalik peristiwa atau penjelasan
mengapa hal itu terjadi, misalkan tentang pemogokan buruh, mengapa pemogokan
itu terjadi, sebab apa yang melatarbelakangi pemogokan.
- Human Interest features
Sifat Tulisan
|
Bentuk Tulisan
|
Jenis
|
Struktur Tulisan
|
Isi
|
Bahasa
|
Informatif
|
1.
Berita(news)
2.
Feature
3.
Laporan indepth
|
Straight news
Soft news
Profile
Mengajarkan sesuatu
Memperkenalkan
sesuatu
Sejarah
Pengalaman pribadi
Catatan perjalanan
Interpretative report
Investigative report
|
Piramida terbalik
Piramida terbalik
Bebas
Bebas
|
Fakta: jawaban 5W+H
secara dangkal
(fakta paling
penting)
Fakta: jawaban 5W+H
secara dangkal
(fakta paling
menarik)
Fakta: jawaban 5W+H
(tidak perlu selalu lengkap). Lebih memberi perhatian pada unsur why
dan how
Fakta: jawaban 5W+H
dengan menelusuri mendalam unsur why dan how (lebih indepth dari
feature)
|
Hemat, jelas, dengan
tempo uraian yang cepat
Hemat, jelas,
deskriptif, colorful
Hemat, jelas,
deskriptif, colorful, idiomatik
Hemat, jelas,
deskriptif, colorful, idiomatik
|
Persuasif
|
Opinion artikel
|
Artikel analitik
Essay
Ulasan / komentar
Resensi
Tajuk rencana
Pojok
Surat Pembaca
Kritik seni, film,
buku
|
Bebas
|
Fakta dan argumen
untuk pendapat atau analisa yang disajikan
|
Hemat, jelas, dan
akan lebih menarik kalau idiomatik, serta lebih efektif jika menggunakan
uraian yang argumentatif.
|
menceritakan tentang kisah hidup anak manusia yang menyentuh
perasaan, seperi seorang mahasiswa yang terus kuliah dengan mengandalkan hasil
keringatnya sendiri. Penulisan ini ditekankan pada tingkah laku hidupnya bukan
personnya.
Karakteristik features
1.
Teras berita (lead) bebas asal
tetap menarik.
2.
Strukturnya bebas tapi tetap
ringkas dan terus menarik.
3.
Bagian akhir tulisan dapat
meninggalkan kesan pada pembaca, artinya dapat membuat pembaca tersenyum,
tertawa, berdecap. Bagian akhir yang demikian dinamakan punch.
4.
lenggang cerita terkesan
santai.
5.
Deskripsi bervariasi,
mengemukakan detil-detil yang menyentuh atau membangkitkan emosi.
Penulisan Berita
Membuat Judul
Judul berita memang bukan hal yang urgen
dalam penulisan berita. Tapi bisa menjadi hal yang vital. Sebelum membaca isi
berita pembaca cenderung membaca judulnya lebih awal. Ketika judul tidak
menarik, pembaca akan enggan untuk membaca isi berita.
Maka usahakan dalam membuat judul mudah
dimengerti dengan sekali baca, juga menarik, sehingga mendorong pembaca
mengetahui lebih lanjut isi berita/tulisan. Tapi judul yang menarik belum tentu
benar dalam kaidah penulisan judul. Pada dasarnya judul seharusnya mencerminkan
isi berita. Jadi disamping mencerminkan isi dan menarik, judul perlu kejelasan
asosiatif setiap unsur subyek, obyek dan keterangan.
Selain itu dalam menuliskan judul juga
bisa menggunakan kalimat langsung, artinya mengutip langsung ungkapan dari nara
sumber. Biasanya suatu pernyataan itu mengarah pada subyek yang melontarkan,
untuk menjelaskan subyek (nama nara sumber, atau sebuah kegiatan) maka
digunakan kickers (pra-judul). Atau jika tidak menggunakan kickers,
penulisan judul di dalam dua tanda petik.
Lead
Lead merupakan
paragraf awal dalam tulisan berita yang berfungsi sebagai kail sebelum masuk
pada uraian dalam tulisan berita.
Ada beberapa
macam lead yang biasa digunakan dalam menulis berita:
·
Lead Ringkasan :
Biasanya dipakai dalam penulisan “berita keras”. Yang ditulis hanya inti
beritanya saja. Sedangkan interesting reader diserahkan kepada pembaca.
Lead ini digunakan karena adanya persoalan yang kuat dan menarik.
·
Lead Bercerita : Ini
digemari oleh penulis cerita fiksi karena dapat menarik dan membenamkan pembaca
dalam alur yang mengasyikkan. Tekniknya adalah membiarkan pembaca menjadi tokoh
utama dalam cerita.
·
Lead Pertanyaan : Lead ini
efektif apabila berhasil menantang pengetahuan pembaca mengenai permasalahan
yang diangkat.
·
Lead Menuding Langsung :
Biasanya melibatkan langsung pembaca secara pribadi, rasa ingin tahu mereka
sebagai manusia diusik oleh penudingan lead oleh penulis.
- Lead Penggoda : Mengelabui
pembaca dengan cara bergurau. Tujuan utamanya menggaet perhatian pembaca
dan menuntunnya supaya membaca habis cerita yang ditawarkan.
- Lead Nyentrik : Lead yang
menggunakan puisi, pantun, lagu atau yang lain. Tujuannya menarik pembaca
agar menuntaskan cerita yang kita tawarkan. Gaya lead ini sangat khas dan
ekstrim dalam bertingkah.
- Lead Deskriptif :
Menciptakan gambaran dalam pikiran pembaca tentang seorang tokoh atau
suatu kejadian. Lead ini banyak digemari wartawan ketika menulis feature
profil pribadi.
- Lead Kutipan : Lead yang
mengutip perkataan, statement, teori dari orang terkenal.
- Lead Gabungan : Lead yang
menggabungkan dua atau lebih macam lead yang sudah ada. Semisal lead
kutipan digabung dengan lead deskriptif.
Teras Berita
Teras berita menempati alinea pertama,
mencerminkan pokok berita. Sedapat mungkin satu kalimat saja.
·
Teras
penyimpulan:
“Kepala Negara
mengisi hari liburnya dengan kegiatan santai di Kebun Raya dan Taman Safari
Bogor, Minggu (14/9).
·
Teras
pernyataan :
“Kapolri
menegaskan, pihaknya akan mengusut tuntas kasus BLBI hingga semua terungkap.
·
Teras
kontras :
“ Bogor, yang
berjuluk kota hujan, untuk pertama kalinya dalam sebulan terakhir ini dilanda
kemarau. Warga merasakan kesulitan mendapatkan air bersih.”
·
Teras
menjerit :
“Tidak ...!”
Demikian teriak histeris terdakwa AP, mendengar putusan hakim yang memvonisnya
dengan hukuman penjara seumur hidup.
·
Teras
kutipan :
“Penyebar isu
menyesatkan harus diusut dan dihukum,” demikian dikatakan Kepala Negara,
kemarin, menanggapi munculnya isu-isu yang meresahkan masyarakat belakangan
ini”
Teras
menurut penonjolan salah satu unsur berita
·
Teras
Apa (what):
“Gedung Islamic
Centre Bandung (what) diresmikan penggunaannya oleh Gubernur Jawa Barat
kemarin”.
·
Teras
Siapa (who):
“Gubernur Jawa
Barat (who) meresmikan penggunaan Gedung Islamic Centre Bandung kemarin”.
·
Teras
Dimana (where):
“Di Gedung
Islamic Centre Bandung (where) tengah berlangsung pameran busana Muslimah dan
bazar buku-buku Islam.”
·
Teras
Kapan (when):
“Mulai besok
(when) para nasabah 16 bank yang terlikuidasi dapat mencairkan uang simpanannya
di bank-bank yang ditelah ditunjuk.”
·
Teras
Mengapa (why):
“Untuk
memulihkan kondisi fisik yang kelelahan (why), Kepala Negara akan beristirahat
selama 10 hari atas ajuran tim dokter.”
·
Teras
Bagaimana (how):
” Melalui
pendidikan dan pelatihan wartawan (how), PWI terus berupaya meningkatkan
profesionalisme anggotanya.”
Alur Penulisan
Kita sering membaca sebuah tulisan, tapi
setelah selesai kita tidak tahu apa yang dikatakan dan dimaksud oleh tulisan
tersebut. Dalam kasus ini sebagai penulis ia gagal menyampaikan ide/pikirannya
pada pembaca. Ada dua kemungkinan kenapa pembaca tidak memahami tulisan
tersebut. Pertama, bahasa yang digunakan penulis. Kedua, alur tulisan yang
tidak terarah. Jika yang terjadi adalah faktor yang kedua maka penulis telah
melakukan kesalahan yang sangat fatal.
Seperti halnya bercerita, menulis juga
membutuhkan alur agar tulisan tersusun secara sistematis dan jelas apa yang
akan disampaikan. Ada beberapa hal yang bisa dijadikan
acuan sebagai alur penulisan:
1. sebab-akibat
2. akibat-sebab
3. deskriptif-kronologis
Ending
Untuk penutup atau ending story, ada beberapa jenis :
- Penyengat : Penutup
yang biasanya diakhiri kata-kata yang mengagetkan pembaca dan membuatnya
seolah-olah terlonjak.
- Klimaks :
Penutup ini ditemukan pada cerita yang ditulis secara kronologis.
- Tidak Ada
Penyelesaian : Penulis mengakhiri cerita dengan memberikan sebuah
pertanyaan pokok yang tak terjawab. Jawaban diserahkan kepada pembaca
untuk membuat solusi atau tanggapan tentang permasalahan yang ada.
Beberapa hal yang patut diketahui dalam teknik menulis.
Hal-hal yang mendasar yang perlu diketahui untuk mengelola media .
Menentukan News Value/ nilai berita (yang biasa berlaku umum). Sesuatu dapat dikategorikan bernilai berita dan patut ditulis jika ada
unsur-unsur berikut;
1.
actual (unsur
kebaruan)
2.
magnitude
(kemenarikan, seberapa besar isu itu akan menarik minat pembaca)
3.
proximity
(kedekatan)
4.
prominence,
importence (keutamaan)
5.
human
interest (seberapa besar kandungan human interest)
News Value adalah parameter dan ukuran yang kita gunakan
ketika kita akan merencanakan berita. Sedangkan parameter yang kita gunakan
untuk evaluasi tulisan yang sudah kita buat adalah quality of news. Kualitas berita.
Quality of news, apa saja?
Berita harus akurat; dalam hal apa saja. Nama kota, nama orang, tanggal
lahir dll. Ia harus obyektif, berimbang, lengkap, jelas, rinci, jernih;
kebahasaan dan aktual.
Apa saja unsur Human interest?
1. Health (kesehatan). Seperti berita Sport, Rumah Sakit
tercanggih, orang selalu ingin tahu siapa orang tertinggi di dunia dll.
2. Wealth (kekayaan, kemakmuran). Seperti berita Orang
selalu ingin tahu siapa orang yang paling kaya, succes story, biography dll.
3. Crime (kejahatan)
4. Mystery.
Hal yang sangat sulit dibuktikan
tetapi sangat menarik bagi manusia.
5. Sex
& Beauty.
6. Unique, ini bukan aturan baku. Tapi biasanya orang akan
tertarik dengan sesuatu yang unik dan aneh.
Seorang penulis harus memahami betul
apa yang ditulis. Karena menulis bertujuan;
1.
to transfer
meaning, mentransfer pemahaman.
2.
to share
experience, jangan menyia-nyiakan pengalaman.
3.
interprete
reality. Sebuah tulisan – sebuah realitas. Mencari apa dibalik realitas.
Semua teknik di atas sesungguhnya tidak berarti tanpa sebuah praktek yang
berkelanjutan. Hanya praktek langsung yang dapat menjadikan kita penulis
handal. Kalau Descartes bisa berkata,”aku berpikir maka aku ada” jadi
boleh saja kita berkata,”aku menulis maka aku ada.” Maka kata yang
paling tepat untuk mendefinisikan menulis adalah; menulis dan menulis dan
menulis dan menulis. Titik.
Salam Persma!
Mrican, 5 Mei 2012
Materi ini dibuat dengan kegelisahan menunggu Liverpool Vs Chelsea
Hidup Liverpool