Label

Sabtu, 05 Mei 2012

Teknik Penulisan Berita (Straight News)


Oleh: Richi Anyan
 
“Menulis adalah perjalanan ke dunia lain.”
Adaptation

“Kunci menulis adalah…menulis, bukan berpikir.”
Finding Forester

“Aku berpikir, maka aku ada.”
Rene Descartes
 
Menulis adalah sebuah perjalanan.
Menulis adalah bukan hal yang besar/ sulit. Ia adalah hal yang mudah. Tapi bukan pula hal yang tidak sulit dilakukan. Menulis adalah menyurahkan apa yang ada dalam pikiran kita. Ketika pikiran sudah penuh dengan ide, maka menulis akan mengalir begitu saja. Menulis butuh bukti nyata, bukan sekadar omong kosong. Butuh praktek dan latihan yang terus-menerus. Konsisten. Ajeg. Ini bukan pekerjaan yang sekali jadi. Butuh proses tanpa henti. Konsisten. Kontinu.

Banyak orang memilih menjadi penulis. Karena banyak sebab. Karena menulis adalah hobi. Karena menulis adalah pekerjaan. Karena menulis adalah panggilan jiwa, dan lain sebagainya.

Banyak orang yang bisa makmur dengan menulis, tak jarang pula yang sebaliknya. Banyak orang yang sanggup menulis selama empat sampai tujuh jam sehari. Tak jarang pula yang sebaliknya. Banyak penulis sukses, tak jarang pula yang gagal.

Namun yang patut kita lihat bukan kegagalan dalam menulisnya, melainkan sebuah proses. Proses menulis. Proses yang berkelanjutan. Tanpa henti, tanpa putus asa. Semangat yang terus terjaga untuk tetap menulis. Seseorang yang sedang belajar berenang tentu tidak langsung dapat berenang. Ada proses di sana. Karena ketekunan berlatih renang, maka ia dapat berenang dengan baik. Tanpa tenggelam, tanpa ada kesalahan. Begitu pula dengan menulis. Ada proses yang melatar belakangi ‘kemampuan’ dan ‘kebisaan’ menulis. Nah, proses tersebutlah yang harus kita lewati agar menjadi penulis handal. Latihan dan latihan. Menulis dan menulis.


Bentuk Penulisan Berita

Ada beberapa jenis dan bentuk tulisan yang patut kita ketahui sebelum beranjak menulis. Ini guna kita mengetahui tulisan seperti apakah yang akan kita tulis. Kita bisa lihat dalam tabel seperti ini;

Straight News

Straight news atau sering juga disebut berita langsung merupakan bentuk penulisan berita yang paling sederhana. Pasalnya, hanya dengan menyajikan unsur 4 W (what, who, when, where) maka tulisan tersebut bisa langsung menjadi berita. Namun bukan berarti straight news menafikan unsur why dan how. Karena itu bentuk penyajiannya pun juga diatur sedemikian rupa, sehingga khalayak pembaca bisa mengetahui pesan utama yang terkandung dalam berita itu tanpa perlu membaca seluruh isi berita. Pola penulisan straight news sering dipakai oleh media-media massa yang punya masa edar harian. Selanjutnya untuk media-media massa yang terbit berkala lebih banyak memakai pola penulisan features, depht news (indepht reporting maupun investigative reporting).

Permasalahannya sekarang fakta yang bagaimana yang biasanya ditulis dengan bentuk straight news. Tidak semua fakta bisa ditulis dalam bentuk straight news. Karena straght news sangat terikat dengan unsur kebaruan (aktualita). Maka suatu fakta itu ditulis dengan bentuk straight news bila;
1.      informasi/berita tentang peristiwa dan bukan fenomena ataupun kasus. Artinya kejadian yang hanya sekali itu saja terjadi. Bukan kejadian yang terjadi secara berkelanjutan. Misalnya kecelakaan lalu lintas, kejahatan, pergantian pejabat negara, dsb.
2.      Informasi/berita itu penting untuk segera diketahui khalayak.
3.      Baru (aktual)

Karakteristik Straight News

1.  Strukturnya piramida terbalik
Dalam artian teras berita (lead) berupa summary lead, artianya unsur berita what (apa), who (siapa), where (dimana), when (kapan) diletakkan dalam lead. Sedang unsur how dan why diletakkan dalam tubuh berita (news body), bila dimungkinkan juga menyajikan fakta-fakta tambahan yang dianggap perlu, sehingga kalau dipandang perlu untuk di ‘cut’ maka tidak akan mempengaruhi isi berita.
2.  Deskripsinya lugas, hanya mengemukakan fakta-fakta yang perlu untuk kejelasan berita.
3.  Irama atau lenggang cerita terkesan terburu-buru.

Depth News

Tulisan ini lazim disebut ‘laporan mendalam’, digunakan untuk menuliskan permasalahan (yang penting dan menarik) secara lebih lengkap, bersifat mendalam dan analitis, dimensinya lebih luas. Yang dijadikan berita biasanya suatu kasus ataupun fenomena. Laporan ini ditulis berdasar hasil liputan terencana, dan membutuhkan waktu panjang. Karena merupakan hasil liputan terencana, maka diperlukan persiapan yang matang, sehingga dalam penulisan in-depht reporting ini  dibutuhkan out line sebagai kerangka acuan dalam penggalian data sampai analisa data. 

Dalam depht news materi penulisan berita penekanannya pada unsur how (bagaimana) dan why (mengapa). Mencari dan memaparkan jawaban how dan why secara lebih rinci dan banyak dimensi.

Karakteristik Depth News
1.      Strukturnya balok tegak.
2.      Deskripsinya analitis, banyak mengungkapkan fakta-fakta penting dan pendukung untuk kejelasan berita.
3.      lenggang cerita mengikat (berkesinambungan) antara paragraf sebelum dan sesudahnya.
4.      Lebih mendalam dalam menguraikan fakta.

Pembuatan Perencanaan Liputan (Outline)

Karena pemberitaan model depht-news lebih menekankan pada unsur why dan how, maka dibutuhkan kedalaman dalam mengurai suatu realitas. Supaya dalam penguraian realitas tidak terjadi pembiasan/pelebaran, dalam artian tetap fokus dalam mengurai suatu realitas, maka amat dibutuhkan kerangka (outline) sebagai acuan dalam mengurai realitas, mulai dari pengumpulan/penggalian data sampai penganalisaan data, sebelum dijadikan tulisan. 

Adapun dalam pembuatan out-line, kita tidak kosong terhadap realitas (kasus atau fenomena) yang akan diurai. Pengetahuan awal tentang fenomena yang akan diurai akan sangat membantu dalam pembacaan fenomena tersebut. Karena tidak mungkin seluruh uraian fenomena disajikan dalam tulisan, maka dalam out-line ditentukan sisi mana (angle) yang akan diurai dan disajikan secara mendalam.

Adapun angle dimaksudkan sebagai penentu batasan-batasan fenomena yang akan diurai sehingga dalam mengurai dan menganalisa sebuah fenomena tetap terfokus pada batasan yang direncanakan dan tidak melebar kemana-mana yang hanya akan menjadikan pembiasan dalam penguraian dan penganalisaan.

Sebagai kerangka acuan dalam liputan mendalam out-line juga memuat perencanaan (ketentuan) data-data yang akan dicari. Dan untuk data yang direncanakan melalui wawancara, ditetukan pula poin-poin pertanyaan (drafting) secara garis besarnya.

Feature
Ini lazim disebut ‘berita kisah’ atau cerita pendek non-fiksi. Dikatakan non-fiksi karena tetap berdasarka pada fakta. Feature juga sering disebut sebagai berita ringan (soft news) karena gaya penulisannya indah memikat, naratif, prosais, imajinatif, dan bahasanya lugas.

Biasanya feature ini mengungkapkan suatu peristiwa (realita sosial) yang biasanya tidak terlalu menjadi perhatian publik dan isinya lebih menekankan pada sisi human interest (menarik minat dan perasaan khalayak pembaca). Model features dalam penulisan berita tidak terikat aktualitas.

Namun dalam menulis dengan model features dibutuhkan kepekaan dan ketajaman menangkap fenomena dalam realitas sosial melalui pengamatan dan wawancara yang mendalam, serta riset dokumentasi yang cermat.

Ragam features
  1. Historical features
Menceritakan kejadian-kejadian yang menonjol pada waktu yang telah lewat, namun masih tetap mempunyai nilai human interest.
  1. Profile features
Mengemukakan pengalaman pribadi seorang atau kelompok. Khalayak pembaca bisa mengetahui sepak terjang tokoh tersebut, motivasinya, wawasannya, kerangka berpikirnya. Dan dikemas seolah-olah ‘kisah pengakuan diri’ dari orang yangbersangkutan.
  1. Adventures features
Menyajikan kejadian unik dan menarik yang dialami seseorang atau kelompok dalam perjalanan ke suatu daerah tertentu, baik tentang alam maupun masyarakat.
  1. Trend features
Mengungkapkan kisah tentang kehidupan sekelompok anak manusia ataupun perubahan gaya hidupnya dalam proses transformasi sosial.
  1. Seasonal features
Mengisahkan aspek baru dari suatu peristiwa teragenda, seperti saat lebaran, natal, peringatan hari lahir tokoh nasional dan sebagainya.
  1. How-to-do-it features
Mengungkapkan bagaimana suatu perbuatan atau kegiatan dilakukan, seperti tulisan tentang pemanfaatan daun sereh sebagai obat keluarga atau bagaimana cara menghapuskan virus komputer.
  1. Explanatory/Backgrounder features
mengisahkan sesuatu yang terjadi dibalik peristiwa atau penjelasan mengapa hal itu terjadi, misalkan tentang pemogokan buruh, mengapa pemogokan itu terjadi, sebab apa yang melatarbelakangi pemogokan.
  1. Human Interest features
Sifat Tulisan
Bentuk Tulisan
Jenis
Struktur Tulisan
Isi
Bahasa
Informatif









1.       Berita(news)







2.       Feature










3.       Laporan indepth
Straight news



Soft news



Profile
Mengajarkan sesuatu
Memperkenalkan sesuatu
Sejarah
Pengalaman pribadi
Catatan perjalanan

Interpretative report
Investigative report
Piramida terbalik


Piramida terbalik



Bebas









Bebas
Fakta: jawaban 5W+H secara dangkal
(fakta paling penting)


Fakta: jawaban 5W+H secara dangkal
(fakta paling menarik)



Fakta: jawaban 5W+H (tidak perlu selalu lengkap). Lebih memberi perhatian pada unsur why dan how


Fakta: jawaban 5W+H dengan menelusuri mendalam unsur why dan how (lebih indepth dari feature)

Hemat, jelas, dengan tempo uraian yang cepat

Hemat, jelas, deskriptif, colorful

Hemat, jelas, deskriptif, colorful, idiomatik





Hemat, jelas, deskriptif, colorful, idiomatik

Persuasif
Opinion artikel
Artikel analitik
Essay
Ulasan / komentar
Resensi
Tajuk rencana
Pojok
Surat Pembaca
Kritik seni, film, buku
Bebas
Fakta dan argumen untuk pendapat atau analisa yang disajikan
Hemat, jelas, dan akan lebih menarik kalau idiomatik, serta lebih efektif jika menggunakan uraian yang argumentatif.
menceritakan tentang kisah hidup anak manusia yang menyentuh perasaan, seperi seorang mahasiswa yang terus kuliah dengan mengandalkan hasil keringatnya sendiri. Penulisan ini ditekankan pada tingkah laku hidupnya bukan personnya.

Karakteristik features
1.      Teras berita (lead) bebas asal tetap menarik.
2.      Strukturnya bebas tapi tetap ringkas dan terus menarik.
3.      Bagian akhir tulisan dapat meninggalkan kesan pada pembaca, artinya dapat membuat pembaca tersenyum, tertawa, berdecap. Bagian akhir yang demikian dinamakan punch.
4.      lenggang cerita terkesan santai.
5.      Deskripsi bervariasi, mengemukakan detil-detil yang menyentuh atau membangkitkan emosi.

Penulisan Berita

Membuat Judul
Judul berita memang bukan hal yang urgen dalam penulisan berita. Tapi bisa menjadi hal yang vital. Sebelum membaca isi berita pembaca cenderung membaca judulnya lebih awal. Ketika judul tidak menarik, pembaca akan enggan untuk membaca isi berita.
Maka usahakan dalam membuat judul mudah dimengerti dengan sekali baca, juga menarik, sehingga mendorong pembaca mengetahui lebih lanjut isi berita/tulisan. Tapi judul yang menarik belum tentu benar dalam kaidah penulisan judul. Pada dasarnya judul seharusnya mencerminkan isi berita. Jadi disamping mencerminkan isi dan menarik, judul perlu kejelasan asosiatif setiap unsur subyek, obyek dan keterangan.
Selain itu dalam menuliskan judul juga bisa menggunakan kalimat langsung, artinya mengutip langsung ungkapan dari nara sumber. Biasanya suatu pernyataan itu mengarah pada subyek yang melontarkan, untuk menjelaskan subyek (nama nara sumber, atau sebuah kegiatan) maka digunakan kickers (pra-judul). Atau jika tidak menggunakan kickers, penulisan judul di dalam dua tanda petik.

Lead
Lead merupakan paragraf awal dalam tulisan berita yang berfungsi sebagai kail sebelum masuk pada uraian dalam tulisan berita.
Ada beberapa macam lead yang biasa digunakan dalam menulis berita:
·         Lead Ringkasan : Biasanya dipakai dalam penulisan “berita keras”. Yang ditulis hanya inti beritanya saja. Sedangkan interesting reader diserahkan kepada pembaca. Lead ini digunakan karena adanya persoalan yang kuat dan menarik.
·         Lead Bercerita : Ini digemari oleh penulis cerita fiksi karena dapat menarik dan membenamkan pembaca dalam alur yang mengasyikkan. Tekniknya adalah membiarkan pembaca menjadi tokoh utama dalam cerita.
·         Lead Pertanyaan : Lead ini efektif apabila berhasil menantang pengetahuan pembaca mengenai permasalahan yang diangkat.
·         Lead Menuding Langsung : Biasanya melibatkan langsung pembaca secara pribadi, rasa ingin tahu mereka sebagai manusia diusik oleh penudingan lead oleh penulis.
  • Lead Penggoda : Mengelabui pembaca dengan cara bergurau. Tujuan utamanya menggaet perhatian pembaca dan menuntunnya supaya membaca habis cerita yang ditawarkan.
  • Lead Nyentrik : Lead yang menggunakan puisi, pantun, lagu atau yang lain. Tujuannya menarik pembaca agar menuntaskan cerita yang kita tawarkan. Gaya lead ini sangat khas dan ekstrim dalam bertingkah.
  • Lead Deskriptif : Menciptakan gambaran dalam pikiran pembaca tentang seorang tokoh atau suatu kejadian. Lead ini banyak digemari wartawan ketika menulis feature profil pribadi.
  • Lead Kutipan : Lead yang mengutip perkataan, statement, teori dari orang terkenal.
  • Lead Gabungan : Lead yang menggabungkan dua atau lebih macam lead yang sudah ada. Semisal lead kutipan digabung dengan lead deskriptif.

Teras Berita
Teras berita menempati alinea pertama, mencerminkan pokok berita. Sedapat mungkin satu kalimat saja.
·         Teras penyimpulan:
“Kepala Negara mengisi hari liburnya dengan kegiatan santai di Kebun Raya dan Taman Safari Bogor, Minggu (14/9).
·         Teras pernyataan :
“Kapolri menegaskan, pihaknya akan mengusut tuntas kasus BLBI hingga semua terungkap.
·         Teras kontras :
“ Bogor, yang berjuluk kota hujan, untuk pertama kalinya dalam sebulan terakhir ini dilanda kemarau. Warga merasakan kesulitan mendapatkan air bersih.”
·         Teras menjerit :
“Tidak ...!” Demikian teriak histeris terdakwa AP, mendengar putusan hakim yang memvonisnya dengan hukuman penjara seumur hidup.
·         Teras kutipan :
“Penyebar isu menyesatkan harus diusut dan dihukum,” demikian dikatakan Kepala Negara, kemarin, menanggapi munculnya isu-isu yang meresahkan masyarakat belakangan ini”
Teras menurut penonjolan salah satu unsur berita
·         Teras Apa (what):
“Gedung Islamic Centre Bandung (what) diresmikan penggunaannya oleh Gubernur Jawa Barat kemarin”.
·         Teras Siapa (who):
“Gubernur Jawa Barat (who) meresmikan penggunaan Gedung Islamic Centre Bandung kemarin”.
·         Teras Dimana (where):
“Di Gedung Islamic Centre Bandung (where) tengah berlangsung pameran busana Muslimah dan bazar buku-buku Islam.”
·         Teras Kapan (when):
“Mulai besok (when) para nasabah 16 bank yang terlikuidasi dapat mencairkan uang simpanannya di bank-bank yang ditelah ditunjuk.”
·         Teras Mengapa (why):
“Untuk memulihkan kondisi fisik yang kelelahan (why), Kepala Negara akan beristirahat selama 10 hari atas ajuran tim dokter.”
·         Teras Bagaimana (how):
” Melalui pendidikan dan pelatihan wartawan (how), PWI terus berupaya meningkatkan profesionalisme anggotanya.”

Alur Penulisan

Kita sering membaca sebuah tulisan, tapi setelah selesai kita tidak tahu apa yang dikatakan dan dimaksud oleh tulisan tersebut. Dalam kasus ini sebagai penulis ia gagal menyampaikan ide/pikirannya pada pembaca. Ada dua kemungkinan kenapa pembaca tidak memahami tulisan tersebut. Pertama, bahasa yang digunakan penulis. Kedua, alur tulisan yang tidak terarah. Jika yang terjadi adalah faktor yang kedua maka penulis telah melakukan kesalahan yang sangat fatal.

Seperti halnya bercerita, menulis juga membutuhkan alur agar tulisan tersusun secara sistematis dan jelas apa yang akan disampaikan. Ada beberapa hal yang bisa dijadikan acuan sebagai alur penulisan:
1. sebab-akibat
2. akibat-sebab
3. deskriptif-kronologis

Ending
Untuk penutup atau ending story, ada beberapa jenis :
  1. Penyengat : Penutup yang biasanya diakhiri kata-kata yang mengagetkan pembaca dan membuatnya seolah-olah terlonjak.
  2. Klimaks : Penutup ini ditemukan pada cerita yang ditulis secara kronologis.
  3. Tidak Ada Penyelesaian : Penulis mengakhiri cerita dengan memberikan sebuah pertanyaan pokok yang tak terjawab. Jawaban diserahkan kepada pembaca untuk membuat solusi atau tanggapan tentang permasalahan yang ada.
 Beberapa hal yang patut diketahui dalam teknik menulis.

Hal-hal yang mendasar yang perlu diketahui untuk mengelola media .
Menentukan News Value/ nilai berita (yang biasa berlaku umum). Sesuatu dapat dikategorikan bernilai berita dan patut ditulis jika ada unsur-unsur berikut;
1.      actual (unsur kebaruan)
2.      magnitude (kemenarikan, seberapa besar isu itu akan menarik minat pembaca)
3.      proximity (kedekatan)
4.      prominence, importence (keutamaan)
5.      human interest (seberapa besar kandungan human interest)

News Value adalah parameter dan ukuran yang kita gunakan ketika kita akan merencanakan berita. Sedangkan parameter yang kita gunakan untuk evaluasi tulisan yang sudah kita buat adalah quality of news. Kualitas berita.

Quality of news, apa saja?
Berita harus akurat; dalam hal apa saja. Nama kota, nama orang, tanggal lahir dll. Ia harus obyektif, berimbang, lengkap, jelas, rinci, jernih; kebahasaan dan aktual.

Apa saja unsur Human interest?
1.      Health (kesehatan). Seperti berita Sport, Rumah Sakit tercanggih, orang selalu ingin tahu siapa orang tertinggi di dunia dll.
2.      Wealth (kekayaan, kemakmuran). Seperti berita Orang selalu ingin tahu siapa orang yang paling kaya, succes story, biography dll.
3.      Crime (kejahatan)
4.      Mystery. Hal yang sangat sulit dibuktikan tetapi sangat menarik bagi manusia.
5.      Sex & Beauty.
6.      Unique, ini bukan aturan baku. Tapi biasanya orang akan tertarik dengan sesuatu yang unik dan aneh.
Seorang penulis harus memahami betul  apa yang ditulis. Karena menulis bertujuan;
1.      to transfer meaning, mentransfer pemahaman.
2.      to share experience, jangan menyia-nyiakan pengalaman.
3.      interprete reality. Sebuah tulisan – sebuah realitas. Mencari apa dibalik realitas.

Semua teknik di atas sesungguhnya tidak berarti tanpa sebuah praktek yang berkelanjutan. Hanya praktek langsung yang dapat menjadikan kita penulis handal. Kalau Descartes bisa berkata,”aku berpikir maka aku ada” jadi boleh saja kita berkata,”aku menulis maka aku ada.” Maka kata yang paling tepat untuk mendefinisikan menulis adalah; menulis dan menulis dan menulis dan menulis. Titik.

Salam Persma!
Mrican, 5 Mei 2012
Materi ini dibuat dengan kegelisahan menunggu Liverpool Vs Chelsea
Hidup Liverpool
Comments
3 Comments

3 komentar:

Richi Anyan mengatakan...

Aku menunggu masukan tambahan materi dari siapapun itu. Namun bagi siapapunyang menggunakan metode ini harus diakhiri dengan sebuah latihan kecil bagaimana menulis Stright News itu sendiri. Bagiku teori tampa paktek adalah omong kosong. Latihan menulis adalah jalan bagi orang yang ingin bisa menulis. sama halnya dengan seorang yang ingin menjadi perenang tidak hanya dengan membaca beribu teori berenang itu saja, tapi dia harus benar-benar datang ke kolam renang, lalu terapkan semua teori yang sudah dia baca untuk berenang. demikianpun sama halnya dengan menulis.

Anonim mengatakan...

terimakasih mas, saya jadi mendapat pengetahuan tambahan dengan membaca blog ini. viva Mancity...!!!

Anonim mengatakan...

hahha, kenapa musti kata terakhirnya Viva Mancity? hehehe