Label

Sabtu, 25 Februari 2012

MABA KECAPEAN SAAT INSADHA


Oleh: Richi Richardus P. Anyan

Cape tidak hanya fisik tapi otak juga karena kita dikasih tugas seperti analisa sosial dan anaisa diri tentang lingkungan tempat kita berasal,” demikian kata Natanil Salulante yang biasa di sapa Nil, Mahasiswa Baru Prodi menajemen, kelompok III Insadha gelombang II

Kecapaian. Itulah kata yang keluar dari mulut beberapa peserta Insadha (Inisiasi Sanata Dharma) 2010. Insadha dilaksanakan pada tanggal 2-4 dan 9-11 Agustus 2010 di Kampus III Universitas Sanata Dharma Paingan. Insadha merupakan salah satu kegiatan penyambutan Mahasiswa Baru yang kebanyakan kita mengenal dengan nama OSPEK. Ada berbagai penyebab yang membuat Mahasiswa Baru (Maba) merasa kecapaian.
Seperti pengakuan dari Stella Vilensia mahasiswa Program studi Bimbingan konseling (BK) yang mengikuti Insadha Gelombang II, kelomok 5 mengatakan bahwa iya merasa begitu kecapean terlebih pada hari pertama mengikuti Insadha karena libur sekolah yang begitu panjang.
“Cape, cape bangat, apalagi hari pertama ya?” kata wanita yang biasa dipanggil stella ini sambil bertanya pada teman di sampingnya. “ mungkin karena sebelumnyakan kita libur panjang, trus kita langsung ngikut kegiatan dari jam tujuh sampai jam empat lebih apa setengah lima gitu. Hari kedua juga lumayan sih, soalnya belum terbiasa gitu, apalagi kita disuruh naik tangga sampai lantai IV gitu,trus keliling-keliling, walaupun liburan lebih banyak jalan-jalan,” sambungnya sambil tertawa.
Hal ini pun diakui oleh ketua panitia Insadha ketika ditanyai soal kondisi Maba yang mengikuti Insadha. Menurutnya memang Maba begitu kecapean, tapi panitia telah berusaha semampu mugkin untuk membuat keadaan lebih santai agar mengurangi rasa cape dari Maba.
“Kecapaian. Pasti cape, tapi teman-teman dampok juga sudah berusaha dan teman-teman keamanan juga sudah berusaha dibuat santai,” begitu kata Aleks yang menjabat sebagai ketua panitia Insadha 2010.
Akan tetapi, menurut aleks kecapean yang dialami oleh teman-teman pada gelombang satu dan dua itu berbeda. Gelombang satu, Mabanya merasa tidak terlalu cape karena orang-orangnya masih bisa diajak kerja sama dengan panitia dan panitia pun masih memiliki tenaga yang penuh dibandingkan dengan gelombang dua.
“Gelombag pertama memang responnya baik karena mungkin karena banyak yang masuk Sanata Dharma dari jalur prestasi makanya dia enak diaturnya. Tapi kalau di gelombang kedua sudah mulai ada orang-orang yang susah diajak kerja sama,” kata aleks, “Kalau gelombang pertama malah lebih bagus karena stamina para panitia masih full. Kalau gelombang kedua stamina mungkin tinggal 80%,nggak full lagi ya,” lanjutnya.

Koordinasi dan Persiapan Panitia
Pesiapan panitia baik saat menghadapi maupun dalam menjalankan Insadha sudah cukup baik. Panitia selalu membuat dua kali gladi kotor dan satu kali gladi bersi. Hal ini dilakukan karena melonjaknya jumlah Maba yang masuk Universitas Sanata Dharma pada tahun 2010 maupun yang mengikuti Insadha. Ada 2181 mahasiswa yang mengikuti Insadha tahun ini. Walaupun panitia yang berjumlah 209 orang masih sedikit mengalami kendala apalagi saat gelombang kedua.
“Setiap moment kita ada dua kali glai kotor dan satu kali gladi bersih” tutur Aleks, “panitia 209 toh di gelombang kedua sedikit kewalahan karena bertabrakan dengan KRS, tapi secara teknis bisa berjalan semua, semua bisa beralan sesuai perencanaan. walaupun karena ada hujan, tapi bisa berjalan dengan baik,” lanjutnya.
Akan tetapi, menurut Odilia selaku Presiden Mahasiswa niversitas Sanata Dharma bahwa persiapan dari walaupun sudah cukup baik, tetapi masih ada kurang komunikasi yang baik antar panitia. Hal ini menghabat beberapa kegiatan lainnya.
“Kalau persiapan dari panitia sendiri sudah cukup baik, hanya saja saat Insadha panitia masih melakukan beberapa kesalahan. Sebagai contoh pengumpulan bungkusan kertas. Seharusnya bukan petugas konsumsi ang mengurus untuk memisahkan sampah yang dapat didaur ulang dan sampah yang tidak dapat didaur ulang,” demikian kata presiden BEMU yang sering disapa Odi.
Selain itu, dengan kurangnya koordinasi itu mengakibatkan beberapa hal fatal. Sebagai contoh yaitu pengumpulan buku. Sebenarnya pengumpulan buku itu merupakan sebuah sumbangan yang diminta oleh BEMU kepada mahasiswa baru yang tidak bersfat wajib, namun pada saat diumumkan bahwa pengumpulan buku itu bersiat waib. Akbatnya Maba harus berusaha mencari buku saat selesai Insadha.
Pendapat I presiden BEMU ini dibantah oleh Aleks. Menurutnya, memang ada beberapa kesalahan kecil akan tetapi itu bias diantisipasi lewat evaluasi. Kendala yag peling besar menurutnya saa gelombang kedua yaitu hujan, tapi itupun bisa diatasi. Kalau masalah pengumpulan buku itu lebih ke arah salah komunikasi antara BEMU dan MC (Master of Ceremoni).
“Ya itu arahnya lebih ke miskomunikasi sebenarnya itu sifatnya sumbangan. Mungkin karenamiskomunikasi makanya dikira wajb, tapi pada dasarnya sfatnya sumbangan dari BEMU. Tapi pada teknisnya sudah terkumpul,” ucap aleks yang saat Insadha gelombang II ini mengalami sakit pilek.

Tanggapa Maba tentang Insadha
Ada berbagai tanggapan Maba terhadap Insadha. Menurut mereka Insadha sangat jauh dari apa yang mereka pikirkan sebelumnya. Pandangan umum mereka bahwa dalam Insadha tidak terlalu jauh berbeda dengan OSPEK yang ada di SMU atau kampus-kampus lain yaitu adanya perpeloncoan. Akan tetapi, di Insadha mereka ternate diajarkan untuk meng utamakan kekeluargaan.
Sebagai contoh Novita Dian Ratnasari mengataan bahawa Insadha cukup menarik. Insadha mengajakan orang untuk saling tolong menolong.
“Menurutku, cukup menarik, ya banyak manfaatnya soalnya kita bias lebih dekat dan mengajarkan kita agar besok-besok kalau kita butuh apa kita bias salaing membantu,”demikian kata Novita, mahasiswi Prodi Teknik Informatika (TI) 2010 yang mengikuti Insadha gelombang kedua ini.
Tidak terlalu berbeda dengan Novita, Natanil salulante mengatakan bahwa pada awalnya dia mengira dalam Insadha, dia pasti akan disiksa secara fisik. Akan tetapi pada kenyataannya dia dibuat seperti seorang raja. Menurutna Insadha mengajarkan dia untuk bia brdisiplin.
“ Pada awalnya aku kira aku dikerjain, tapi selalma insadha nggak ada sama sekali, malah aku dibuat septi seorang raja,” ucap Nil, “Insadha mengajarkan aku untuk menjadi lebih disiplin,” lanjutnya.
Akan tetapi ada beberapa kekurangan dalam Insadha yaitu dalam penyampaian materi. Ada beberapa dampok yang kadang membosan kan dalam penyampaian materinya. Hal ini menurut beberapa orang Maba malah menimbulkan kecapean dan kebosanan.
Menurut Novita, materi yang diberikan begitu menarik hanya saja dalam penampaiannya kadang membosankan. “Kadang-kadang penyampaiannya membosankan, bikin ngatuk, duduk berjam-jam, eh kakinya malah sakit. Materinya nggak membosanka, tapi cara penyampaiannya aja yang membsankan. Materinya bagus sekali.”
Ada beberapa materi yang dapat ditangkap oleh Stella Vilensia (BK) yaitu man for mens other, kita sebagai manusia itu harus saling memberi. “Yang saya tangkap itu mungkin, man for mens other, kita sebagai manusia itu harus saling memberi, panitia itu tidak membedakan yang kaya dan miskin, kita itu satu keluarga,” demikian ungkapnya, “Terus ada materi tentang Rm. Mangun. Hal yang kami tangkap dari Rm. Mangun yaitu semangatnya dalam membantu orang kecil dan sekitarnya, karena Rm. Mangun juga membuat lingkungan sekitarnya menjadi asri kembali, membantu sesama manusia, apalagi dia jugakan membangun sekolah di kali code gitu,” lanjutnya.

Usulan untuk Insadha Beriktnya.
Insadha dari tahun 2007, 2008, 2009, dan samapai saat ini memiliki efek bagi kebanyakan mahasiswa yaitu kecapean. Hal ini disebabkan karena banyaknya jinggel, dinamika, dan beragam acara lainnya yang begitu padat. Selain itu mereka sibuk untuk diajak berpikir tentang tetang banyak hal, sehingga mereka tidak hanya kecapean secaa fisik saa, tapi pikiran juga. Akibatnya dari berbagai materi yang diberikan, hanya sedikit sekali yang mereka tangkap.
Menurut Aleks, untuk membuat Maba tidak kecapean mungkin membutuhkan satu konsep baru. Hal ini penting agar materi yang diberikan saat Insadha dapat ditangkap oleh Maba.
“Kalau mau buat mereka tidak cape itu bisa, tapi mungkin butuh konsep yang baru. Mungkin lebih dibuat rileks aja dalam arti teman-teman dari dampok dan dinamikanya. Jadi konsep-sonsep acaranya lebih dibuat rileks, tapi yang penting mereka bia menangkap materinya yang diberikan,” demikian katanya.
Memang benar, kita harus punya satu konsep baru agar konsep atau materi yang mau disampaikan dalam Insadha dapat diterima dengan baik oleh Maba. Pada Insadha tahun 2010 ini, panitia mencoba mengusung satu tema besar tentang “ekologi”.
Oleh karena itu, panitia mencoba merangkai materi ekologi ini dengan hal yang kecil yaitu: pertama, membuang sampah pada tempatnya, kedua, kebersihan panggung, dan ketiga, memilah sampah. Sebagai contoh, dalam hal memilah sampah, gardus yang bisa dijual, didaur ulang, makanan sisa di kasih ke peternak-peternak, mereka datang dan mengambilnya. Hal-hal riil seperti ini berjalan dengan baik karena itu sesuai dengan kepakatan.
“Mengajarkan dari hal-hal kecil dulu deh, walaupun indikatornya nggak bisa langsung diterapkan langsung sampai seterunya. Mungkin kia hanya bisa menumbuhkan kesadaran pada diri mereka aja,” kata aleks disela kesibukan panitia lainnya seusai Insadha gelombang kedua.
Aleks selaku ketua Insadha menyampaikan usulan agar panitia INSADHA 2010 bisa terus bergabung di 2011. Menurutnya di 2010 ini kita menciptakan kenyamanan dengan suasana kekeluargaan. “Ada teman-teman panitia yang sekarang bisa meneruskan ini untuk kepanitiaan 2011 nanti dan menjadi panitia yang lebih baik lagi.”
Menurutnya, cara yang dilakukan dalam kepanitiaan dalam menyelesaikan konflik dengan komunikasi. “Mungkin ada saat ini ada konflik tapi kita leih memanejemen konflik sehingga tidak mengganggu teman-teman yang lain.”
Memang ada benarnya, tapi Novita Dian Ratnansari pun memiliki usulan yang sederhana. Dia hanya mengusulka agar dalam penyampaian meterinya tidak membosankan.
“Mungkin lebih ke cara penyampaian materinya lebih menarik aja agar tidak membosankan. Mungkin cara penyampaiannya lebih santai lagi,” tutur Novita.
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar: